SASAR SISWA SMKMITA, SERBUAN VAKSIN DOSIS 0,5 DI SMKMITA BERLANGSUNG SUKSES
Taman, Sidoarjo – Dalam rangka menumpas habis wabah corona, Pemerintah mengajak masyarakat menggelar gerakan bebas Covid-19 dengan memilih alternatif mem vaksin seluruh warga Indonesia, termasuk siswa/i lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. SMKMITA turut mendukung gerakan bebas Covid-19 dengan mengadakan kegiatan ‘Vaksinasi Peserta Didik SMK Muhammadiyah 1 Taman-Sidoarjo’ pagi tadi. Jumat, (24/9)
Dengan bertempat di ruang UKS SMK Muhammadiyah 1 Taman, gerakan vaksinasi sukses dilaksanakan. Vaksinasi yang dilakukan oleh tim vaksinator yang dipimpin oleh Dr. Linda Mayasari dari UPTD Puskesmas Taman Kabupaten Sidoarjo, ini memiliki sasaran yakni seluruh peserta didik SMKMITA, dimulai dari kelas X, XI, dan XII semua jurusan.
“Alhamdulillah lancar, walaupun tadi sempat gugup, tapi ketika di vaksin sudah bisa relax. Ya, semoga saja setelah vaksin ini kegiatan tatap muka kembali dilaksanakan,” ungkap Niscahya XI AKL yang menjadi salah satu peserta vaksinasi.
Sebelum melakukan vaksinasi, peserta vaksin diarahkan menuju ruang pendataan untuk melakukan screening, screening ini tidak hanya dilakukan oleh tim vaksinator dari Puskesmas Taman saja, melainkan satgas Covid-19 yang dimotori PMR SMKMITA juga turut membantu proses screening. Screening ini bertujuan untuk mengindikasi kebolehan peserta vaksin untuk mendapatkan vaksinasi dosis 0,5. Jika didapati peserta tidak dalam keadaan sehat, maka peserta diperbolehkan pulang sehingga pelaksanaan vaksin ditunda.

“Alhamdulillah, kegiatan tadi berjalan lancar dan tetap mengedapankan protokol kesehatan. Vaksin kedua nantinya akan tetap dilaksanakan di SMKMITA, untuk waktu masih menunggu informasi dari Puskesmas Taman,” jelas Vicky Dwi Oktavianto, S.Pd selaku Waka Kesiswaan SMKMITA.
Lanjutnya, beliau juga memaparkan bahwasanya vaksin tidak bisa dijadikan jaminan seseorang tidak dapat terpapar virus corona, maka dari itu beliau menganjurkan siswanya agar selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya, hal itu dilakukan untuk meminimalisir siswanya terpapar Covid.

“Vaksin itu ibarat kita memakai sabuk pengaman saat mengendarai mobil, yang memiliki arti sebagai pelindung bagi tubuh kita, jadi vaksin tidak dapat dijadikan jaminan seseorang tidak dapat terpapar virus corona,” ungkap Vicky.
Beliau juga menyatakan, setelah seluruh peserta didik mendapatkan vaksin, peluang pembelajaran tatap muka lebih besar, tetapi untuk saat ini pembelajaran daring menjadi alternatif dan dinilai lebih aman daripada pembelajaran tatap muka.
“Saya berharap, semoga seluruh peserta didik tetap produktivitas meski masih pandemi, selalu kreatif, serta tingkatkan pola hidup sehat,” tandas Vicky.