DAKWAH LITERASI – ONE DAY, ONE HADIST
DI DUNIA ITU SANGAT SINGKAT, GUNAKAN MASA HIDUPMU SEBELUM DATANG MATIMU
Sabtu, 12 Ramadhan 1442 H/ 24 April 2021 M(1 hari di akherat =1000 tahun di dunia)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو المُنْذِرِ الطُّفَاوِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ قَالَ حَدَّثَنِي مُجَاهِدٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ*أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ*(رواه البخاري)
Ibnu Umar radhiallahu’anhuma berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda: “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara,“ Ibnu Umar berkata: “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.”HR. Bukhari 6416
Kandungan hadits
1. Istiqamah dalam kebaikan dan ketaatan karena tidak tahu kapan datang ajalnya. Menggunakan berbagai kesempatan sebelum hilang berlalu.
2. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung kepada aspek keduniawian hingga mengabaikan ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala.
3. Pengembaraakan membawa bekal dan kendaraan sebatas untuk mencapai tujuannya. Tidak pernah terjadi pengembara menumpuk numpuk harta, apalagi berlomba menghitung dan menimbun. Pengembara hanya akan membawa bekal untuk menempuh perjalanan. Seorang mukmin dalam hadits tersebut disarankan untuk menjalani kehidupan di dunia ini sekadar untuk mencapai tujuan hidupnya.
4. Perilaku orang asing, bila baru tiba di suatu negeri tidaklah mau berlomba di tempat yang disinggahinya, tidak pula menginginkan perselisihan dengan mereka. Begitu pula para pengembara tidak mau membuat permusuhan dengan orang lain, karena ia menyadari bahwa dia tinggal bersama mereka hanya sesaat.Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan bahwa kehidupan dunia begitu singkat. Hidupnya hanya seperti pendeknya waktu pagi atau sore.
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا -٤٦-
“Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari.” (An-Nazi’at 46)
Ketika kita sudah berpindah ke alam akhirat, kita baru sadar bahwa waktu hidup di dunia sangatlah singkat.
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ -١١٢- قَالُوا لَبِثْنَا يَوْماً أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلْ الْعَادِّينَ -١١٣- قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلاً لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ -١١٤-
Dia (Allah) Berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung.” Dia (Allah) Berfirman, “Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui.” (Al-Mu’minun 112-114)
Refrensi Hadist: Ust. Supriyadi, S. Ag
Redaksi: Jurnalissmkmita