LANGKAH BARU SMKMITA SELARASKAN PENDIDIKAN DENGAN DUNIA INDUSTRI DAN DUNIA KERJA
Taman, Sidoarjo – Sehubungan dengan adanya program penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi (SMK) dengan Industri, Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA), program pemagangan guru dan peserta didik, serta penandatanganan MoU, SMKMITA mengundang perusahaan-perusahaan yang bermitra MoU. Senin, (23/11).
Kegiatan kali ini dihadiri oleh kepala sekolah, waka kurikulum, guru, beserta staff SMKMITA. Tak hanya itu, sekolah juga mengundang Bu Pudji Sumini Wati selaku pengawas SMK dari dinas pendidikan, Pak Firly selaku perwakilan dari perusahaan (IDUKA), Bu Triposa Natalia dari PT. SAS, serta Bandar Computer, PT. Suntory Garuda, PT. MPE (Mega Perkasa Engineering Indonesia), PT. Jatim Taman steel, PT. Lim coorporation, dan PT. Ispat Indo.
“Kegiatan ini akan menjadi kegiatan jangka panjang karena kegiatan sinkronisasi merupakan bagian dari program pengembangan sekolah. SMKMITA berupaya untuk menciptakan sekolah yang berbasis industri.” ungkap Eko Muji Wibowo, selaku kepala sekolah SMKMITA.
IDUKA sendiri adalah singkatan dari industri dunia usaha kerja yang ikut berperan dalam mendukung keberhasilan SMK. Setelah melakukan sinkronisasi diharapkan untuk para siswa mempraktikkannya di dunia usaha dan dunia industri. Pudji Sumini Wati, selaku pengawas SMK dari dinas pendidikan juga menghimbau agar kegiatan siswa-siswi selama melaksanakan praktik kerja di dunia industri lebih diperhatikan lagi.
“Karena banyak DU/DI yang mau menerima anak-anak, tapi kerjaannya mereka hanya duduk. Seharusnya anak didik betul-betul dikenalkan dengan dunia kerja.” ujar Pudji Sumini Wati.
Moch. Haris Setiawan, selaku waka kurikulum SMKMITA memaparkan bahwasannya dalam sinkronisasi tersebut guru-guru juga akan belajar ke perusahaan untuk program pemagangan guru. Agar yang disampaikan kepada peserta didik nantinya dapat menjadi satu kesatuan. Dalam hal itu, ia mengaku bangga bisa menjalin kerjasama dengan pihak IDUKA.
Bentuk sinkronisasi terkait magang guru dimaksudkan agar mereka nantinya dapat menerapkan hal-hal penting perusahaan sebagai bekal untuk siswa-siswi yang akan magang ke perusahaan. Khususnya pada guru produktif atau guru jurusan untuk kesiapan magang di perusahaan. Selain itu juga sebagai bentuk peningkatan kompetensi keahlian guru sehingga lebih siap dan efisien untuk membekali siswa-siswi untuk magang.
“Semoga kegiatan sinkronisasi dan kegiatan MoU untuk guru ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Menindaklanjuti hasil sinkronisasi yang ditandatangani kali ini, saya harap, walaupun guru yang berada di lingkungan dunia industri tetap perlakukanlah guru-guru sama seperti tenaga kerja. Kita juga berharap agar guru-guru dapat membuat modul. Mudah-mudahan kesepakatan ini bisa berjalan dengan baik.” tutup Pujdi Sumini Wati.
Penulis. Gita-J