PERAN HIZBUL WATHAN SMKMITA DALAM PELESTARIAN AREA CANDI TAWANGALUN
Sidoarjo – Menjelang pergantian tahun, Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah 1 Taman memanfaatkannya untuk melakukan banyak kegiatan. Salah satu contohnya adalah keikutsertaan dalam event re-branding area sekitar Candi Tawangalun yang diselenggarakan oleh komunitas pepelingasih Sidoarjo. Minggu, (15/12).
‘Trashmob Energy Of Tawangalun’ merupakan kegiatan yang diusung oleh para pemuda Sidoarjo untuk melestarikan daerah sekitar Candi Tawangalun yang memang sangat gersang. Acara ini dihadiri oleh tamu kehormatan dari Disporpar Kabupaten Sidoarjo dan juga Kadin Dinas Perhubungan sekaligus penggagas Zero Waste Academy.
“Disini itu datarannya tinggi, dan tanahnya juga asin, jadi kekurangan air. Kalau mau menanam seperti ini juga harus ambil air dulu kebawah, “Ujar Isa, salah satu panitia Pepelingasih Sidoarjo.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota Hizbul Wathan yang hadir disana. Mereka diajak untuk menanam tumbuhan dan juga membersihkan area sekitar dari sampah. Ada sekitar 250 tumbuhan yang ditanam disana, dan mereka yang notabene tidak bisa lepas dari kegiatan mengenai lingkungan hidup, tidak menyiakan kesempatan ini. Tidak hanya itu, tim juga berkesempatan menyampaikan beberapa gagasan ketika sharing session dan sosialisasi mengenai lingkungan hidup.
“Karena sampah disini kan menumpuk dan menyebabkan aroma yang tidak sedap, jadi saya rasa sampah-sampah hasil rumah tangga itu bisa dijadikan kompos juga. Itu saya rasa lebih efektif sih,”ujar Tarisa Rosema Amellia, salah satu anggota Hizbul Wathan yang hadir disana.
Banyak sekali wawasan yang didapat para kader Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah 1 Taman dari kegiatan hari ini, tidak hanya mengenai lingkungan hidup dan cara perawatannya, tetapi juga terdapat unsur sejarah yang disampaikan mengenai Candi Tawangalun. Tidak hanya dari panitia Pepelingasih Sidoarjo, tetapi juga dari peserta yang hadir. Mereka memberikan banyak ilmu kepada tim Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah 1 Taman mengenai tata cara merawat lingkungan sekitar dan penerapannya.
Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung rutin sehingga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekitar terutama yang mempunyai objek budaya seperti Candi Tawangalun.
“Kesadaran masyarakat itu bisa dibentuk sejak dini. Anak-anak biasanya meniru yang lebih tua, jadi sudah seharusnya kita memberikan contoh yang baik. Salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya,” tutup Tarisa Rosema Amellia.
Penulis. Endah-J