DAKWAH LITERASI – ONE DAY, ONE HADIST
PADA MALAM 21, 23, 25, 27, 29 ADALAH PELUANG LAILATUL QADAR. SEDIKITKAN TIDUR, PERBANYAK IBADAH
Sabtu, 19 Ramadhan 1442 H/ 1 Mei 2021 M
Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit radhiallahu ‘anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah tentang Lailatul Qadr, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فِيْ رَمَضَانَ, فَالْتَمِسُوْهَا فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ, فإِنَّهَا فَيْ وِتْرٍ, فِيْ إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ, أَوْ ثَلاَثٍ وَعِشْرِيْنَ, أَوْ خَمْسٍ وَعِشْرِيْنِ, أَوْ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ, أَوْ تِسْعٍ وَعِشْرِيْنَ, أَوْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ, فَمَنْ قَامَهَا ابْتِغَاءَهَا إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً ثُمَّ وُفِّقَتْ لَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
“Di bulan Ramadhan. Maka carilah ia pada sepuluh malam terakhir. Karena malam (Lailatul Qadr) itu (terjadi) pada malam-malam ganjil, pada malam ke dua puluh satu, atau dua puluh tiga, atau dua puluh lima, atau dua puluh tujuh, atau dua puluh sembilan, atau pada akhir malam (bulan Ramadhan). Barangsiapa yang menghidupkan malam itu untuk mendapatkannya dengan penuh harapan (pada Allah) kemudian dia mendapatkannya, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.”
(H.R. Ahmad (5/318, 321, 324 no.22675, 22793, 22815 dan 22817).
Refrensi Hadist: Ustadz Supriyadi, S.Ag
Redaksi: Jurnalissmkmita