HADIRI SEMINAR VIRTUAL, JURNALIS SMKMITA KANTONGI BANYAK ILMU BARU
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) MA Muhammadiyah 1 Plus Malang atau lebih dikenal dengan Mamumtaza Malang menggelar webinar online melalui App Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube. Webinar ini mengusung tema ‘Menjadi Hebat Melalui Menulis dan Media Sosial’ dengan menggandeng Doni Osmon dan Nikmatus Sholikhah selaku Presiden KJB Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 13.00 s/d 14.30 WIB. Jumat, (5/3).
Dalam kepenulisan, yang terpenting adalah mengenali lingkungan sekitar kita, lalu dituangkan dalam bentuk tulisan tulisan 5W+1H, hingga sebanyak mungkin mencari narasumber yang bisa kita wawancarai.
“Kalau wawancara sepi atau ramai itu kan hal sederhana yang bisa diangkat menjadi tulisan dengan 5W+1H. Dari situ nanti, semakin banyak narasumber semakin banyak kalian mengembangkan tulisan itu. Jadi, dari hal yang sederhana dulu dengan modal 5W+1H, berikutnya latihan kepenulisan dalam konteks tulisan berita, bukan pendapat/opini,” ungkap Doni Osman.
Beliau juga menerangkan, ketika menulis kita hendaknya tidak melihat dari satu angle (sudut pandang) saja, tetapi juga bisa melihat dari sudut pandang lain.
Selain Doni Osman, IPM Mamumtaza Malang juga menghadirkan Nikmatus Sholikhah selaku Presiden Komunitas Jurnalis Berhijab Indonesia untuk mengisi materi yang berjudul ‘Cermat Bermedia Sosial’.Literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi, melalui proses membaca, menulis, dan perkembangan definisi dan evaluasi sesuai perkembangan zaman.
“Kalau kita dapat informasi, kita harus memahaminya dan menulis kembali, itu literasi digital. Jadi, kemampuan untuk memahami informasi berbagai bentuk sumber bisa diakses melalui sosial media,” ucap beliau.
juga memaparkan beberapa efek buruk bermedia sosial. Diantaranya ialah menjamurnya informasi hoaks, banyaknya akun palsu, kecanduan/lupa waktu, serta munculnya kejahatan Cyber.
Nikmatus Sholikhah berharap agar kita tidak boleh gampang mempercayai sesuatu yang berasal dari satu sumber saja, melainkan kita harus mengecek dua atau tiga sumber lain agar kita terhindar dari berita-berita hoaks.
“penulis. Fitri -j”