PERISAPKAN KADER ADAPTIF PERUBAHAN, IPM SEPANJANG GELAR WEBINAR
Sepanjang, Sidoarjo – Perubahan menjadi suatu hal yang pasti terjadi dalam kehidupan. Perubahan akan selalu datang, tak peduli kita siap menerimanya atau tidak. Perubahan yang ada selalu menuntut kita untuk terus mengikutinya dan selalu update untuk berkembang, khususnya Kader Muhammadiyah Sepanjang.
Pada hari Senin, 13 September 2021, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sepanjang menggelar webinar yang berjudul ‘Menjadi Pelajar Muhammadiyah Yang Adaptif Dalam Mengikuti Arus Perubahan Zaman’, yang bertempat di SMP Muhammadiyah 2 Taman, dengan dihadiri perwakilan ranting IPM se-Sepanjang.
Webinar kali ini menghadirkan dua pemateri sekaligus untuk mengisi acara, yakni Nashir Efendi dan Nafis Zamani Alfiansyah, yang disiarkan langsung melalui App Zoom dan streaming Youtube.
Pemateri pertama yakni Nashir Efendi selaku Ketua Umum PP IPM menyampaikan materi tentang perilaku adaptasi yang harus dimiliki Kader Muhammadiyah.
“Di masa pandemi seperti ini, kita tidak bisa memaksa semua program kerja yang ada bisa berjalan sempurna, kita harus mempertimbangkan segala kondisi dan setiap resiko yang akan diterima. Dengan adanya zoom ini memudahkan kita untuk menjalankan proker walaupun secara daring,” ungkap Nashir.
Dengan segala kondisi yang terjadi saat ini, kita dituntut untuk selalu peka terhadap perubahan yang ada. Karenanya kita harus bisa melakukan adaptasi yang cepat dan tepat agar dapat membentuk Kader Muhammadiyah berkemajuan yang siap menerima segala perubahan dalam mengikuti arus perubahan zaman.
“Manusia itu harus bisa menanggulangi segala bentuk perubahan dari luar dirinya itu yang dinamakan adaptasi. Setelah beradaptasi, kita harus memperhatikan tentang pencapaian tujuan yang sudah diraih. Adaptasi yang dilakukan harus mempunyai sistem fungsi dalam pemelihara, melengkapi, dan memperbaiki,” jelasnya.
Pemateri kedua yakni Nafis Zamani Alfiansyah selaku Ketua Umum PW IPM Jatim memaparkan tentang pentingnya menjadikan sebuah perubahan yang tertinggal menjadi evaluasi untuk kedepannya.
“Antara mengejar keterlambatan perubahan atau fokus menghadapi perubahan yang akan datang, saya mengatakan dua hal itu sangat penting, karena apa yang sudah tertinggal bisa menjadi bahan evaluasi dan apa yang sudah dilakukan akan menjadi nilai berharga untuk kita. Hasil evaluasi kesalahan itu menjadi point penting yang akan menjadi suatu bekal untuk mengatasi atau saat menjalankan sebuah agenda,” kata Nafis.
Mengenai penyadaran dalam memahami setiap perubahan yang ada tidak bisa dilakukan secara mandiri, perlu adanya penguatan dari orang-orang terdekat kita.
“Harapan saya untuk Kader Muhammadiyah yaitu terus mengutip yang memiliki arti saling membersamai satu sama lain, saling memberi support, saling memberi semangat, dan saling menguatkan. Kalau bisa point pentingnya yaitu mampu melebarkan dakwahnya ke daerah-daerah lain yang jauh lebih bermanfaat,” tutup Nafis.
Penulis : Fitri -j