TELADANI JIWA KEPAHLAWANAN DENGAN TABLIGH AKBAR

Taman, Sidoarjo – Tanggal 08 November, SMKMITA memperingati Bulan Bahasa dan Hari Pahlawan dengan mengadakan Tabligh Akbar bersama Ust. Supriyadi, S.Ag.
Acara dimulai pada pukul 06.30 WIB, bertepatan di masjid Al Mu’minin. Acara ini diikuti oleh seluruh warga SMK Muhammadiyah 1 taman.

Acara diawali dengan sholat dhuha berjamaah. Selanjutnya, membaca al-qur’an surat an-Naba’ yang dipimpin oleh bapak Reno Hariyadi, M.Pdi.
Tibalah diacara inti, yaitu Tabligh Akbar, bersama Ust. Supriyadi, S.Ag. Materi yang di sampaikannya adalah tentang meneladani semangat kepahlawanan. Selain itu, beliau juga menjelaskan sifat- sifat kepahlawan. Diantaranya berani, ikhlas, lapang dada, dan berdoa.
“Yang dikatakan pahlawan adalah bukan hanya mereka berperang mengangkat senjata. Sesungguhnya yang dikatakan pahlawan adalah orang yang menguasai nafsu dikala ia marah,” jelasnya.
Seusainya menjelaskan materi tersebut, acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Supriyadi, S.Ag.
Tak terasa sudah dipengujung acara. Acara selanjutnya yaitu pembagian hadiah-hadiah. Pembagian hadiah pertama, yaitu literasi terbaik oleh anggota Pusda (Pustakawan Muda). Selain pembagian hadiah literasi, ada juga yang ditunggu-tunggu seluruh siswa-siswi SMK MITA, yaitu pembagian hadiah lomba dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Bulan Bahasa, dan Hari Pahlawan, oleh Ibu Anismawati.

Dengan diadakannya acara ini, semoga bermanfaat bagi kita semua dan harapannya semoga seluruh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Taman dapat meneladani sifat-sifat kepahlawanan tersebut.
Dan, Ust. Supriyadi, S.Ag selaku pemateri diacara ini juga memberikan pesan dan kesan untuk acara ini.
“Pesan dan kesan untuk acara ini, menarik dan bagus menginspirasi, harapannya terus dilakukan. Dan tujuan diadakannya acara ini sesuai dengan tema kepahlawanan. Jadi, anak-anak bisa mencontoh bagaimana sifat-sifat kepahlawanan yang sesungguhnya. Seperti tadi yang saya terangkan berani, ikhlas, lapang dada, dan berdoa itu jiwa-jiwa kepahlawanannya harus diteladani anak-anak.” tutupnya.
Penulis. Reva Juniartanty